daun

Rabu, 18 Desember 2013

para setan

berawal dari kejengkelan saya, tercetuslah ucapan para setan sebagai nama genk yang terdiri dari orang-orang pinggiran (baca:dipecundangi) dan lebih parahnya lagi, saya satu di antara genk yang bernama para setan.
sejujurnya itu hanya ungkapan emosional saya atas sikap teman-teman kelas yang hampir keseluruhan ngegenk.
dan tahukan kalian, teman yang tidak ngegenk mereka masukkan dalam "orang pinggiran" entah itu meeka sadari atau tidak, sbenarnya mereka telah menghegemoni orang lain dan diri mereka sendiri.
mereka yang merupakan anggota dari genk kuat secara tidak langsung bersikap otoriter, dan sok berkuasa. nah, ketika emosi saya sudah memuncak karena adanya deskriminasi golongan itu saya mencetuskan sebuah nama "Para Setan".. dan uppss, saya melupakan sesuatu, saya tidak menyadari bahwa celetukan saya justru terdengar seperti ajakan perang. dan yang terjadi kini adalah adanya pengibaran bendera peperangan antara golongan yang mengatakan dirinya "MALAIKAT" dengan kami yang tidak sengaja memproklamirkan diri sebagai "para setan"
dan yaya ya seperti biasa, MALAIKAT tidak pernah mau dalam posisi salah dan disalahkan, kalian tahu kenapa?
karena mereka selalu menghitamkan "setan" dan menjadikan "setan" tersangka atas kasus yang tidak ,ereka lakukan
tapi di dunia ini tiada yang mempercayai "setan"
tentu saja aku tidak heran..
kalian tahu kenapa??
karena MALAIKAT, selalu benar dan setan..
ya,, tentu setan adalah sebuah cerminan suatu kesalahan..
bukan begitu?

Senin, 09 Desember 2013

kamu, dan aku

dia, membuat aku berpikir
dia mengatakan "iya" ketika aku bertanya
"apakah setan bisa menjadi malaikat"
dan dia lagi-lagi menjawab "iya" ketika aku bertanya
"apakah malaikat bisa memiliki sifat setan"
dan ketika aku bertanya "kenapa"
dia menjawab
"karena aku munafik"
aku terhenyak, akankah selama ini aku juga munafik karena menganggap setan mampu berkuasa di surga dan malaikat akan terdampar di neraka ketika habis sudah kontraknya
ya, mungkin aku juga munafik, atau mungkin terlalu munafik
setan memang punya sifat pokok munafik,
dan aku mungkin memang hanya seonggok setan yang munafik..
tapi tahukah kamu wahai malaikat yang bertebaran dalam oksigen surga..
setan sebenarnya tidak munafik, karena ia mau dan kukuh untuk menjadi dirinya sendiri..
sedangkan malaikat??
tolong jangan tanya pada rumput yang bergoyang

cerita setan

Perjalanan ke Bromo dua hari ini membuat saya sadar, kalau selamanya malaikat tetap tidak akan mau berpisah dari malaikat lainnya, mungkin ada perasaan tidak nyaman atau merasa terhegemoni oleh kalangan malaikat dari atmosfer yang berbeda. Saya sebagi setan juga merasakan hal yang kurang lebih sama, terkadang setan juga akan merasa terhegemoni oleh malaikat ketika setan terpencar dari koloninya.

Kamis, 28 November 2013

sesajen

Seteguk ketenangan ini melarungkan sedihku yang tak tertahan.
menggantikan kelu dengan sajen isi perut sang bundar yang tanpa sadar berpendar
ke mana saja ia melaju, larung itu akan tetap membiru
mungkin, esok ia akan tertuju pada sang waktu
mungkin juga ia akan tercekik dalam gelombang ragu
aku memang sudah melepaskanmu, sajenku
membiarkanmu berlalu dalam hitungan kelabu
meninggalkan aku
meninggalkan rindu
larut bersama sajen itu
berlalu
dan
sampai subuh berubah pilu
kamu akan tetap menyajen
begitu

perkembangan bahasa

Aku bertransformasi menjadi  Aq lalu menjadi Aquw kemudian menjadi Akoe berubah lagi menjadi Que terakhir menjadi Akiyu
Kamu bertransformasi menjadi Km lalu menjadi Kmuw kemudian menjadi Kamoe berubah lagi menjadi Muw terakhir menjadi Kamyu
Kita bertransformasi menjadi K-ta lalu menjadi Qta kemudian berubah menjadi Qt

Sebuah bukti sederhana bahwa Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, bahasa yang berjiwa, bahasa yang selalu berkembang..

Lalu apa yang kalian tunggu, mari kita jaga sendiri warisan pejuang bangsa..
Kalau bukan kita, siapa lagi?
Kalau masyarakat Indonesia sendiri tidak bangga akan bahasanya lalu bagaimana para pejuang yang telah bersemayam dapat tersenyum tenang?
Kalau warga Indonesia sendiri tidak memberi harga yang pantas untuk bahasa persatuan yang mampu mengikat seluruh warga Sabang sampai Merauke, bagaimana petinggi bangsa yang rela tertembus peluru melawan penjajah dapat merasa bahagia dengan jerih payah dan juga nyawa yang rela dihibahkan?

Mari renungkan kawan, para saudara yang berperang tidak hanya korbankan jiwa tapi juga pertaruhkan harapan
Kalau bukan kita, siapa lagi?

Relakah kalian, kelak bangsa kita akan terjajah kembali? yah.. penjajahan memang sudah modern tidak lagi memakai kerja rodi atau tanam paksa, tapi penjajah di era milenium menggunakan ekspor impor sebagai senjata dan memperbudak bangsa yang sebenarnya kaya

Renungkan..

Tidakkah pejuang merasa kecewa atas jerih darahnya yang terbuang tanpa harga..

Rabu, 27 November 2013

pesan ajal

oleh Rizky Kympul Maulida

semalam Tuhan mengingatkanku akan kematian
yah, tentu semua yang hidup akan mati kelak, bukankah itu sudah nisbi?
tapi jujur, ada sedikit kekhawatiran juga ada takut yang menyusup dalam hati
sudahkah aku siap?
yakinkah aku akan mendapat yang baik dalam tempat baru itu kelak?
bayang wajah Abah Almarhum terlukis sangat jelas semalam
memeluk penuh kasih dengan sorot yang tak pernah kubayang
aku telah berdosa Abah,
aku telah melupakanmu dan sibuk berkecamuk dengan arogansi dunia
dan malam ini aku tersekat, entah mengapa mata begitu enggan terpejam. Ngantuk memang, tapi bagaimana bisa tidur kalau mata masih lengkap pasirnya
mungkin justru mataku yang begitu bodoh terhegemoni atas sang malam
iya, mungkin aku memang terlalu takut akan yang dinamakan ajal
aku takut terpendam dalam larutan tanah siang malam
aku takut mimpi kematianku tak berjalan lancar
tolong jangan bilang siapapun, setiap detik aku selalu memimpikan kematian
aku berusaha bermimpi yang cantik tentang rupa ajal yang akan menghunusku kelak
entah
sungguh tak habis pikir atas pikiran yang berkelibatan dalam pikirku
entah
lebih baik aku mencoba berlari dari keterjagaan, aku ingin tidur
aku ingin lelap sambil memimpikan ajal yang mungkin akan selalu apel tiap hari kerja dan tak berhenti saat hari libur akhir minggu
iya

Jumat, 15 November 2013

dialog itu

Kamu bertanya
"Mengapa aku tertegun"
Sedang aku akan menjawab
"Aku hanya tak bisa berhenti memikirkanmu"
Lagi-lagi kamu bertanya
"Akankah kau tetap berpikir tentangku,meski aku menyakitimu"
Aku akan kembali menjawab
"Aku akan tetap memikirkanmu, meski ada lubang dalam hatiku"
Lagi-lagi kamu bertanya lagi padaku
"Yakinkah kamu dengan aku dan cintaku"
Sedang aku akan kembali menjawab, namun akan ada yang berbeda
"Ternyata, justru kamu yang meragukanku selama ini"
tak lama semua berakhir penuh peluh




hayo ada yang pernah ngalami kekecewaan seperti itu????

kekasih

besok adalah malam itu
malam di mana rindu akan menyatu
malam di mana ragu tak lagi memburu
besok adalah malam sabtu
malam mabuk bagi pecandu
malam sibuk bagi pematuk
yah,, besok adalah malam minggu
tepat malam aku menunggumu
tepat malam aku menemanimu
tepat malam aku menjagamu
tetap malam itu
mala aku memeluk pusaramu
kamu tahu
hari itu malam minggu

senja

pertemuan kala itu,
kusangka hanya sekejap lalu
pertemuan kala itu,
kukira sepintas saja
sekarang, mana kuduga kita kan bersama
bukan dalam saji asmara
lebih dari itu,
kini kita saudara..
bukankah itu jauh lebih nyata?
bukankah itu jauh lebih menggoda?
terlebih, karena bersama kita mencintai senja

oleh
Rizky Kympul Maulidah

Minggu, 10 November 2013

salam

teruntuk kawan-kawan pembaca setia saya, yang sangat saya kasihi. dengan ini saya umumkan bahwa saya akan punya banyak kesempatan untuk kalian :)

Rabu, 09 Oktober 2013

bahasaku sayang, bahasaku malang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 24 TAHUN 2009 2009
TENTANG
BENDERA, BAHASA, DAN LAMBANG NEGARA,
SERTA LAGU KEBANGSAAN

Beberapa poin dalam Undang-Undang di atas yang sedang mati suri

Pada:

Pasal 25
(3) Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berfungsi sebagai
bahasa resmi kenegaraan, pengantar pendidikan,
komunikasi tingkat nasional, pengembangan
kebudayaan nasional, transaksi dan dokumentasi niaga,
serta sarana pengembangan dan pemanfaatan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan bahasa media massa.

Pasal 27
Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam dokumen resmi
negara.

Pasal 28
Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam pidato resmi
Presiden, Wakil Presiden, dan pejabat negara yang lain yang
disampaikan di dalam atau di luar negeri

Pasal 30
Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam pelayanan
administrasi publik di instansi pemerintahan.

Pasal 32
(1) Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam forum yang
bersifat nasional atau forum yang bersifat internasional
di Indonesia.
(2) Bahasa Indonesia dapat digunakan dalam forum yang
bersifat internasional di luar negeri.

Pasal 33
(1) Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam komunikasi
resmi di lingkungan kerja pemerintah dan swasta.
(2) Pegawai di lingkungan kerja lembaga pemerintah dan
swasta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang belum
mampu berbahasa Indonesia wajib mengikuti atau
diikutsertakan dalam pembelajaran untuk meraih
kemampuan berbahasa Indonesia

pasal 36
(3) Bahasa Indonesia wajib digunakan untuk nama
bangunan atau gedung, jalan, apartemen atau
permukiman, perkantoran, kompleks perdagangan,
merek dagang, lembaga usaha, lembaga pendidikan,
organisasi yang didirikan atau dimiliki oleh warga
negara Indonesia atau badan hukum Indonesia

Pasal 37
(1) Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam informasi
tentang produk barang atau jasa produksi dalam negeri
atau luar negeri yang beredar di Indonesia.


https://www.facebook.com/editnote.php



analisis wacana


Wacana terhasil daripada satu susunan idea-idea yang tersusun dengan teratur. Setiap idea yang ditulis perlulah berkesinambungan dengan idea yang lain. Idea itu pula perlulah mempunyai makna dan perlu berkait dengan topik yang hendak diutarakan. Selain itu, wacana merupakan bidang linguistik yang tertinggi
WACANA komunikasi verbal; percakapan; keseluruhan tutur yg merupakan suatu kesatuan; satuan bahasa terlengkap yg direalisasikan dl bentuk karangan atau laporan utuh, spt novel, buku, artikel, pidato, atau khotbah; kemampuan atau prosedur berpikir secara sistematis; kemampuan atau proses memberikan pertimbangan berdasarkan akal sehat; pertukaran ide secara verbal;

Semua perkara yang melibatkan bahasa ialah wacana. Retorik menjadi komponen yang penting bagi wacana.2.Fonologi merupakan kajian mengenai fonem sebagai unit bahasa. Sintaksis pula mengkaji ayat sebagai unit bahasa, binaan serta konstruksinya. Bagaimanapun kebolehan menguasai bidang-bidang ini hanya menjamin kebolehan menggunakan sistem dan peraturan-peraturan tatabahasa sahaja.3.Tingkat-tingkat fonem, morfem, kata. frasa, klausa, dan ayat merupakan peringkat bentuk; manakala wacana merupakan peringkat fungsi.

Contoh kasus:
 cekcok karena bahasa
Ternyata tak selamanya istri menjadi korban dalam kasus tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).


Ini terjadi pada kasus KDRT pasangan suami istri Ahmad Abdullah (38) dan Nursulis Prihati (35), di mana sang suami justru menjadi korban penganiayaan yang dilakukan istrinya, di rumah mereka di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Diduga, akibat pertengkaran yang disebabkan persoalan ekonomi, Minggu (21/4/2013) malam, pasangan suami istri beradu mulut dan berujung mengamuknya si istri, hingga menyerang suaminya. Akibatnya, Ahmad mengalami luka memar di bagian pipi, bibir, dan hidung.
"Awalnya cekcok persoalan ekonomi, si istri marah dan mengamuk lalu memukul, mencakar, serta mendorong suaminya hingga si suami luka-luka," ujar Staf Humas Polres Metro Jakarta Selatan Aiptu Broto Suwarno, Senin (22/4/2013).
Kasus ini tengah dalam proses penyelidikan polisi. Broto mengatakan pihaknya masih mengupayakan solusi damai di antara kedua pihak.Sedangkan si istri saat ini dibawa ke rumah orangtuanya di kawasan Jatiasih, Bekasi, agar bisa lebih menenangkan diri.
"Untuk sementara Nursulis pulang ke rumah orangtuanya," ucap Broto. (*)

filsafat bahasa


Terkait Bahasa
Rizky Maulidah
112074041/PB2011
1.     Bahasa dalam filsafat, termasuk ilmu yang memiliki kedudukan kuat dalam tingkat kehidupan manusia, sebagai cara pengkajian filsafat itu yang menjadikan filsafat menjadi lebih kuat karena adanya bahasa yang menjadi tolok ukur keberhasilan ilmu filsafat itu sendiri

2.     Bahasa dalam filsafat bahasa, filsafat bahasa sendiri merupakan hasil hibrida dari ilmu filsafat yang merupakan induk segala ilmu dengan bahasa yang merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Filsuf menganggap bahwa bahasa adalah hal penting yang patut untuk menjadi sebuah objek yang kemudian dikaji oleh ilmu filsafat yang lalu melahirkan filsafat bahasa sebagai hasil akhirnya.

3.     Bahasa dalam ilmu bahasa itu sendiri adalah suatu studi tentang tanda atau lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, dan berinteraksi, baik pada tuturan maupun pada bentuk tulisan yang tidak hanya mengandung unsur-unsur bahasa tapi juga mengandung makna dan arti bahasa itu sendiri. Secara tidak langsung bahasa merupakan cikal bakal budaya manusia karenanya bahasa tidak dapat lahir semena-mena melainkan harus dengan kesepakatan pengguna bahasa tersebut.

4.     Pembelajaran bahasa adalah proses pengajaran bahasa pada makhluk hidup untuk mengubahnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa. Kaitan pembelajaran dengan bahasa dalam pembelajaran bahasa adalah dengan sistem pembelajaran yang baik akan menciptakan  hasil yang juga baik dan dengan metode yang tepat sebuah pembelajaran dapat dicapai dengan sangat maksimal baik oleh pembelajar dan pengajar.

5.     Bahasa dalam manusia, bahasa adalah satu-satunya pembeda yang menjadi ciri khas manusia di banding makhluk yang lain termasuk primata, yang merupakan makhlu hidup yang paling dekat “hubungannya” dengan manusia. Bahasa juga yang menjadi pematah teori Darwin, dengan bahasa manusia mengawali kehidupan mereka yang beradab. Bahasa menjadi jembatan untuk satu manusia dapat bersosialisasi dengan manusia yang lain dan menjalin sesuatu yang lebih berguna bagi kehidupannya.

hakikat bahasa


Hakikat bahasa menurut Harimurti Kridalaksana adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Abdul Chaer dan Leonie Agustina menyebutkan hakikat bahasa dalam buku “Pragmatik: Perkenalan Awal” yaitu sebuah sistem, artinya, bahasa itu dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Simpulannya bahasa sendiri adalah alat komunikasi verbal yang berguna sebagai penyampai informasi. Secara ilmiah bahasa lebih lazim dikatakan sebagai sistem lambang yang lebih menekankan pada tanda-tanda (bunyi) yang bersifat dinamis. Sifat bahasa yang dinamis tersebut menjadikan bahasa tetap dapat berkembang seiring perkembangan jaman, bahasa juga bersifat sistematis dan sistemis yang digunakan oleh masyarakat untuk bersosialisasi dan berinteraksi yang bersifat universal. Tersusun menurut suatu pola/aturan serta terdiri dari sub-sub sistem atau sistem bawahan.
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Bahasa sendiri memiliki sifat yang arbitrer (manasuka), dinamis yakni bahasa akan selalu berkembang dan tidak statis sesuai dengan perkembangan teknologi dan jaman, selain itu bahasa juga lazimnya lahir melalui konvensi (kesepakatan) dari masyarakat fungsi bahasa sebagai alat komunikasi antar sesama manusia baik dalam bersosialisasi maupun interaksi memaksa manusia untuk menyepakati bahasa (konvensi). Dapat pula disimpulkan bahwa setiap lambang bahasa baik kkata,fare,klausa,kalimat maupun wacana memiliki makna tertentu yang dapat berubah sewaktu-waktu atau tidak sesuai dengan hasil konvensi masyarakat.

 

proses berbahasa reseptif-produktif


Proses berbahasa Reseptif merupakan kegiatan penerimaan kode-kode bahasa yang disampaikan untuk kemudian dipahami penerima, proses penerimaan ini disebut juga dekode. Keterampilan berbahasa reseptif adalah membaca dan menyimak.. Proses decode dimulai dengan penerimaan unsur bunyi pada penerima (decode fonologi), kemudian proses pemahaman bunyi sebagai satuan gramatikal (decode gramatikal), dan diakhiri dengan pemahaman atas konsep yang dibawa oleh kode tersebut (decode semantik) diantara proses tersebut terdapat proses transmisi, yang bertugas mengubah kode tersebut menjadi kode bahasa, selain itu ada juga proses penyampaian pesan dari konsep tersebut yang sering disebut proses komunikasi. Proses tersebut terjadi pada otak penerima yang kemudian dekeluarkan oleh alat ucap manusi dalam bentuk bahasa. Dapat disimpulkan juga bahwa proses berbahasa reseptif diawali dari pemahaman untuk dijadikan pemahaman juga (bahasa).
Proses berbahasa produktif adalah peristiwa atau proses pelahiran kode bahasa bahasa. Proses berbahasa produktif itu sering juga disebut enkode. Proses produktif dimulai dengan tahap idealisasi yakni tahap kemunculan ide-ide atau gaga besan dalam pemikiran manusia, tahap kedua adalah tahap perancangan yaitu tahap pemilihan bentuk-bentuk bahasa sebagai wadah ide yang muncul pada tahap idealisasi selain itu tahap perancangan juga meliputi komponen bahasa yang lain. Tahap selanjutnya adalah pelaksanaan, pada tahap ini lahir kode verbal linguistik yang melahirkan ujaran. Jika lebih disederhanakan lagi maka proses berbahasa produktif dimulai dengan enkode semantik yakni tahap penyusunan ide  dan gagasan, tahap kedua yaitu dekode gramatikal yakni tahap penyusunan konsep dalam satuan gramatikal dan proses selanjutnya adalah dekode semantic yakni tahap pemahaman akan konsep-konsep dari ide dan gagasan yang dibawah oleh kode tersebut. Proses ini berlangsung dalam otak pendengar dan kemudian diproduksi oleh alat-alat bicara atu artikulasi.