daun

Rabu, 09 Oktober 2013

bahasaku sayang, bahasaku malang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 24 TAHUN 2009 2009
TENTANG
BENDERA, BAHASA, DAN LAMBANG NEGARA,
SERTA LAGU KEBANGSAAN

Beberapa poin dalam Undang-Undang di atas yang sedang mati suri

Pada:

Pasal 25
(3) Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berfungsi sebagai
bahasa resmi kenegaraan, pengantar pendidikan,
komunikasi tingkat nasional, pengembangan
kebudayaan nasional, transaksi dan dokumentasi niaga,
serta sarana pengembangan dan pemanfaatan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan bahasa media massa.

Pasal 27
Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam dokumen resmi
negara.

Pasal 28
Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam pidato resmi
Presiden, Wakil Presiden, dan pejabat negara yang lain yang
disampaikan di dalam atau di luar negeri

Pasal 30
Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam pelayanan
administrasi publik di instansi pemerintahan.

Pasal 32
(1) Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam forum yang
bersifat nasional atau forum yang bersifat internasional
di Indonesia.
(2) Bahasa Indonesia dapat digunakan dalam forum yang
bersifat internasional di luar negeri.

Pasal 33
(1) Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam komunikasi
resmi di lingkungan kerja pemerintah dan swasta.
(2) Pegawai di lingkungan kerja lembaga pemerintah dan
swasta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang belum
mampu berbahasa Indonesia wajib mengikuti atau
diikutsertakan dalam pembelajaran untuk meraih
kemampuan berbahasa Indonesia

pasal 36
(3) Bahasa Indonesia wajib digunakan untuk nama
bangunan atau gedung, jalan, apartemen atau
permukiman, perkantoran, kompleks perdagangan,
merek dagang, lembaga usaha, lembaga pendidikan,
organisasi yang didirikan atau dimiliki oleh warga
negara Indonesia atau badan hukum Indonesia

Pasal 37
(1) Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam informasi
tentang produk barang atau jasa produksi dalam negeri
atau luar negeri yang beredar di Indonesia.


https://www.facebook.com/editnote.php



analisis wacana


Wacana terhasil daripada satu susunan idea-idea yang tersusun dengan teratur. Setiap idea yang ditulis perlulah berkesinambungan dengan idea yang lain. Idea itu pula perlulah mempunyai makna dan perlu berkait dengan topik yang hendak diutarakan. Selain itu, wacana merupakan bidang linguistik yang tertinggi
WACANA komunikasi verbal; percakapan; keseluruhan tutur yg merupakan suatu kesatuan; satuan bahasa terlengkap yg direalisasikan dl bentuk karangan atau laporan utuh, spt novel, buku, artikel, pidato, atau khotbah; kemampuan atau prosedur berpikir secara sistematis; kemampuan atau proses memberikan pertimbangan berdasarkan akal sehat; pertukaran ide secara verbal;

Semua perkara yang melibatkan bahasa ialah wacana. Retorik menjadi komponen yang penting bagi wacana.2.Fonologi merupakan kajian mengenai fonem sebagai unit bahasa. Sintaksis pula mengkaji ayat sebagai unit bahasa, binaan serta konstruksinya. Bagaimanapun kebolehan menguasai bidang-bidang ini hanya menjamin kebolehan menggunakan sistem dan peraturan-peraturan tatabahasa sahaja.3.Tingkat-tingkat fonem, morfem, kata. frasa, klausa, dan ayat merupakan peringkat bentuk; manakala wacana merupakan peringkat fungsi.

Contoh kasus:
 cekcok karena bahasa
Ternyata tak selamanya istri menjadi korban dalam kasus tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).


Ini terjadi pada kasus KDRT pasangan suami istri Ahmad Abdullah (38) dan Nursulis Prihati (35), di mana sang suami justru menjadi korban penganiayaan yang dilakukan istrinya, di rumah mereka di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Diduga, akibat pertengkaran yang disebabkan persoalan ekonomi, Minggu (21/4/2013) malam, pasangan suami istri beradu mulut dan berujung mengamuknya si istri, hingga menyerang suaminya. Akibatnya, Ahmad mengalami luka memar di bagian pipi, bibir, dan hidung.
"Awalnya cekcok persoalan ekonomi, si istri marah dan mengamuk lalu memukul, mencakar, serta mendorong suaminya hingga si suami luka-luka," ujar Staf Humas Polres Metro Jakarta Selatan Aiptu Broto Suwarno, Senin (22/4/2013).
Kasus ini tengah dalam proses penyelidikan polisi. Broto mengatakan pihaknya masih mengupayakan solusi damai di antara kedua pihak.Sedangkan si istri saat ini dibawa ke rumah orangtuanya di kawasan Jatiasih, Bekasi, agar bisa lebih menenangkan diri.
"Untuk sementara Nursulis pulang ke rumah orangtuanya," ucap Broto. (*)

filsafat bahasa


Terkait Bahasa
Rizky Maulidah
112074041/PB2011
1.     Bahasa dalam filsafat, termasuk ilmu yang memiliki kedudukan kuat dalam tingkat kehidupan manusia, sebagai cara pengkajian filsafat itu yang menjadikan filsafat menjadi lebih kuat karena adanya bahasa yang menjadi tolok ukur keberhasilan ilmu filsafat itu sendiri

2.     Bahasa dalam filsafat bahasa, filsafat bahasa sendiri merupakan hasil hibrida dari ilmu filsafat yang merupakan induk segala ilmu dengan bahasa yang merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Filsuf menganggap bahwa bahasa adalah hal penting yang patut untuk menjadi sebuah objek yang kemudian dikaji oleh ilmu filsafat yang lalu melahirkan filsafat bahasa sebagai hasil akhirnya.

3.     Bahasa dalam ilmu bahasa itu sendiri adalah suatu studi tentang tanda atau lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, dan berinteraksi, baik pada tuturan maupun pada bentuk tulisan yang tidak hanya mengandung unsur-unsur bahasa tapi juga mengandung makna dan arti bahasa itu sendiri. Secara tidak langsung bahasa merupakan cikal bakal budaya manusia karenanya bahasa tidak dapat lahir semena-mena melainkan harus dengan kesepakatan pengguna bahasa tersebut.

4.     Pembelajaran bahasa adalah proses pengajaran bahasa pada makhluk hidup untuk mengubahnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa. Kaitan pembelajaran dengan bahasa dalam pembelajaran bahasa adalah dengan sistem pembelajaran yang baik akan menciptakan  hasil yang juga baik dan dengan metode yang tepat sebuah pembelajaran dapat dicapai dengan sangat maksimal baik oleh pembelajar dan pengajar.

5.     Bahasa dalam manusia, bahasa adalah satu-satunya pembeda yang menjadi ciri khas manusia di banding makhluk yang lain termasuk primata, yang merupakan makhlu hidup yang paling dekat “hubungannya” dengan manusia. Bahasa juga yang menjadi pematah teori Darwin, dengan bahasa manusia mengawali kehidupan mereka yang beradab. Bahasa menjadi jembatan untuk satu manusia dapat bersosialisasi dengan manusia yang lain dan menjalin sesuatu yang lebih berguna bagi kehidupannya.

hakikat bahasa


Hakikat bahasa menurut Harimurti Kridalaksana adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Abdul Chaer dan Leonie Agustina menyebutkan hakikat bahasa dalam buku “Pragmatik: Perkenalan Awal” yaitu sebuah sistem, artinya, bahasa itu dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Simpulannya bahasa sendiri adalah alat komunikasi verbal yang berguna sebagai penyampai informasi. Secara ilmiah bahasa lebih lazim dikatakan sebagai sistem lambang yang lebih menekankan pada tanda-tanda (bunyi) yang bersifat dinamis. Sifat bahasa yang dinamis tersebut menjadikan bahasa tetap dapat berkembang seiring perkembangan jaman, bahasa juga bersifat sistematis dan sistemis yang digunakan oleh masyarakat untuk bersosialisasi dan berinteraksi yang bersifat universal. Tersusun menurut suatu pola/aturan serta terdiri dari sub-sub sistem atau sistem bawahan.
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Bahasa sendiri memiliki sifat yang arbitrer (manasuka), dinamis yakni bahasa akan selalu berkembang dan tidak statis sesuai dengan perkembangan teknologi dan jaman, selain itu bahasa juga lazimnya lahir melalui konvensi (kesepakatan) dari masyarakat fungsi bahasa sebagai alat komunikasi antar sesama manusia baik dalam bersosialisasi maupun interaksi memaksa manusia untuk menyepakati bahasa (konvensi). Dapat pula disimpulkan bahwa setiap lambang bahasa baik kkata,fare,klausa,kalimat maupun wacana memiliki makna tertentu yang dapat berubah sewaktu-waktu atau tidak sesuai dengan hasil konvensi masyarakat.

 

proses berbahasa reseptif-produktif


Proses berbahasa Reseptif merupakan kegiatan penerimaan kode-kode bahasa yang disampaikan untuk kemudian dipahami penerima, proses penerimaan ini disebut juga dekode. Keterampilan berbahasa reseptif adalah membaca dan menyimak.. Proses decode dimulai dengan penerimaan unsur bunyi pada penerima (decode fonologi), kemudian proses pemahaman bunyi sebagai satuan gramatikal (decode gramatikal), dan diakhiri dengan pemahaman atas konsep yang dibawa oleh kode tersebut (decode semantik) diantara proses tersebut terdapat proses transmisi, yang bertugas mengubah kode tersebut menjadi kode bahasa, selain itu ada juga proses penyampaian pesan dari konsep tersebut yang sering disebut proses komunikasi. Proses tersebut terjadi pada otak penerima yang kemudian dekeluarkan oleh alat ucap manusi dalam bentuk bahasa. Dapat disimpulkan juga bahwa proses berbahasa reseptif diawali dari pemahaman untuk dijadikan pemahaman juga (bahasa).
Proses berbahasa produktif adalah peristiwa atau proses pelahiran kode bahasa bahasa. Proses berbahasa produktif itu sering juga disebut enkode. Proses produktif dimulai dengan tahap idealisasi yakni tahap kemunculan ide-ide atau gaga besan dalam pemikiran manusia, tahap kedua adalah tahap perancangan yaitu tahap pemilihan bentuk-bentuk bahasa sebagai wadah ide yang muncul pada tahap idealisasi selain itu tahap perancangan juga meliputi komponen bahasa yang lain. Tahap selanjutnya adalah pelaksanaan, pada tahap ini lahir kode verbal linguistik yang melahirkan ujaran. Jika lebih disederhanakan lagi maka proses berbahasa produktif dimulai dengan enkode semantik yakni tahap penyusunan ide  dan gagasan, tahap kedua yaitu dekode gramatikal yakni tahap penyusunan konsep dalam satuan gramatikal dan proses selanjutnya adalah dekode semantic yakni tahap pemahaman akan konsep-konsep dari ide dan gagasan yang dibawah oleh kode tersebut. Proses ini berlangsung dalam otak pendengar dan kemudian diproduksi oleh alat-alat bicara atu artikulasi.