daun

Kamis, 28 November 2013

sesajen

Seteguk ketenangan ini melarungkan sedihku yang tak tertahan.
menggantikan kelu dengan sajen isi perut sang bundar yang tanpa sadar berpendar
ke mana saja ia melaju, larung itu akan tetap membiru
mungkin, esok ia akan tertuju pada sang waktu
mungkin juga ia akan tercekik dalam gelombang ragu
aku memang sudah melepaskanmu, sajenku
membiarkanmu berlalu dalam hitungan kelabu
meninggalkan aku
meninggalkan rindu
larut bersama sajen itu
berlalu
dan
sampai subuh berubah pilu
kamu akan tetap menyajen
begitu

perkembangan bahasa

Aku bertransformasi menjadi  Aq lalu menjadi Aquw kemudian menjadi Akoe berubah lagi menjadi Que terakhir menjadi Akiyu
Kamu bertransformasi menjadi Km lalu menjadi Kmuw kemudian menjadi Kamoe berubah lagi menjadi Muw terakhir menjadi Kamyu
Kita bertransformasi menjadi K-ta lalu menjadi Qta kemudian berubah menjadi Qt

Sebuah bukti sederhana bahwa Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, bahasa yang berjiwa, bahasa yang selalu berkembang..

Lalu apa yang kalian tunggu, mari kita jaga sendiri warisan pejuang bangsa..
Kalau bukan kita, siapa lagi?
Kalau masyarakat Indonesia sendiri tidak bangga akan bahasanya lalu bagaimana para pejuang yang telah bersemayam dapat tersenyum tenang?
Kalau warga Indonesia sendiri tidak memberi harga yang pantas untuk bahasa persatuan yang mampu mengikat seluruh warga Sabang sampai Merauke, bagaimana petinggi bangsa yang rela tertembus peluru melawan penjajah dapat merasa bahagia dengan jerih payah dan juga nyawa yang rela dihibahkan?

Mari renungkan kawan, para saudara yang berperang tidak hanya korbankan jiwa tapi juga pertaruhkan harapan
Kalau bukan kita, siapa lagi?

Relakah kalian, kelak bangsa kita akan terjajah kembali? yah.. penjajahan memang sudah modern tidak lagi memakai kerja rodi atau tanam paksa, tapi penjajah di era milenium menggunakan ekspor impor sebagai senjata dan memperbudak bangsa yang sebenarnya kaya

Renungkan..

Tidakkah pejuang merasa kecewa atas jerih darahnya yang terbuang tanpa harga..

Rabu, 27 November 2013

pesan ajal

oleh Rizky Kympul Maulida

semalam Tuhan mengingatkanku akan kematian
yah, tentu semua yang hidup akan mati kelak, bukankah itu sudah nisbi?
tapi jujur, ada sedikit kekhawatiran juga ada takut yang menyusup dalam hati
sudahkah aku siap?
yakinkah aku akan mendapat yang baik dalam tempat baru itu kelak?
bayang wajah Abah Almarhum terlukis sangat jelas semalam
memeluk penuh kasih dengan sorot yang tak pernah kubayang
aku telah berdosa Abah,
aku telah melupakanmu dan sibuk berkecamuk dengan arogansi dunia
dan malam ini aku tersekat, entah mengapa mata begitu enggan terpejam. Ngantuk memang, tapi bagaimana bisa tidur kalau mata masih lengkap pasirnya
mungkin justru mataku yang begitu bodoh terhegemoni atas sang malam
iya, mungkin aku memang terlalu takut akan yang dinamakan ajal
aku takut terpendam dalam larutan tanah siang malam
aku takut mimpi kematianku tak berjalan lancar
tolong jangan bilang siapapun, setiap detik aku selalu memimpikan kematian
aku berusaha bermimpi yang cantik tentang rupa ajal yang akan menghunusku kelak
entah
sungguh tak habis pikir atas pikiran yang berkelibatan dalam pikirku
entah
lebih baik aku mencoba berlari dari keterjagaan, aku ingin tidur
aku ingin lelap sambil memimpikan ajal yang mungkin akan selalu apel tiap hari kerja dan tak berhenti saat hari libur akhir minggu
iya

Jumat, 15 November 2013

dialog itu

Kamu bertanya
"Mengapa aku tertegun"
Sedang aku akan menjawab
"Aku hanya tak bisa berhenti memikirkanmu"
Lagi-lagi kamu bertanya
"Akankah kau tetap berpikir tentangku,meski aku menyakitimu"
Aku akan kembali menjawab
"Aku akan tetap memikirkanmu, meski ada lubang dalam hatiku"
Lagi-lagi kamu bertanya lagi padaku
"Yakinkah kamu dengan aku dan cintaku"
Sedang aku akan kembali menjawab, namun akan ada yang berbeda
"Ternyata, justru kamu yang meragukanku selama ini"
tak lama semua berakhir penuh peluh




hayo ada yang pernah ngalami kekecewaan seperti itu????

kekasih

besok adalah malam itu
malam di mana rindu akan menyatu
malam di mana ragu tak lagi memburu
besok adalah malam sabtu
malam mabuk bagi pecandu
malam sibuk bagi pematuk
yah,, besok adalah malam minggu
tepat malam aku menunggumu
tepat malam aku menemanimu
tepat malam aku menjagamu
tetap malam itu
mala aku memeluk pusaramu
kamu tahu
hari itu malam minggu

senja

pertemuan kala itu,
kusangka hanya sekejap lalu
pertemuan kala itu,
kukira sepintas saja
sekarang, mana kuduga kita kan bersama
bukan dalam saji asmara
lebih dari itu,
kini kita saudara..
bukankah itu jauh lebih nyata?
bukankah itu jauh lebih menggoda?
terlebih, karena bersama kita mencintai senja

oleh
Rizky Kympul Maulidah

Minggu, 10 November 2013

salam

teruntuk kawan-kawan pembaca setia saya, yang sangat saya kasihi. dengan ini saya umumkan bahwa saya akan punya banyak kesempatan untuk kalian :)