Menulis Berita
A. Pengertian Berita
Berita merupakan sajian utama sebuah media masa di
samping opini. Tidak ada rumusan tunggal mengenai pengertian berita. Berita
sulit didefinisikan karena mencakup berbagai variable sehingga lebih mudah
dikenali daripada didefinisikan. Namun bukan berarti tidak dapat didefinisikan.
Pakar-pakar komunikasi memberi batasan pada berita sesuai dengan sudut pandang
yang berbeda. Northclife mengemukakan bahwa dalam berita ada suatu keanehan
yang membuat beita itu menarik perhatian dan rasa ingin tahu. “ If a dog bites a man, it is not news”.
But a man bites a dog is news” jika anjing menggigit manusia bukan berita.
Tetapi saat manusia menggigit anjing itulah berita. Berbeda cerita bila yang
digigit anjing adalah seorang kepala Negara bukan? Kepala negaralah letak keanehannya.
Spencer, Bleyer, Maulsby, dan Hepwood menekankan
pengertian berita pada aspek ‘menarik’ dengan demikian mereka mengatakan bahwa
berita adalah laporan tentang suatu kejadian yang dapat menarik perhatian
pembaca. Sedangkan Charnley mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian berita
dari segi praktis, menurutnya berita adalah laporan tercepat terhadap suatu
peristiwa atau kejadian yang faktual, penting dan menarik bagi sebagian besar
pembaca dan menyangkut tentang mereka.
Dari pengertian-pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa berita memiliki ciri-ciri:
Ø Cepat
Mengingat bahwa dalam bahasa Inggris berita sama
dengan news dari kata dasar new yang berarti baru, berarti berita
adalah sesuatu yang baru dan masih hangat diperbincangkan sehingga harus
secepat mungkin dikabarkan agar orang yang tidak tahu menjadi tahu.
Ø Faktual
Faktual berarti nyata, berita berdasar pada kejadian
nyata bukan fiksi atau karangan. Fakta dalam dunia jurnalistik bukan hanya
meliputi kejadian nyata saja, tetapi fakta bisa diperoleh dari opini publik,
dan pernyataan sumber berita.
Ø Penting
Dalam hal ini penting berarti bersangkutan dengan
kepentingan masyarakat.
Ø Menarik
Berita yang menarik adalah berita yang menghibur,
mengandung keanehan dan bersangkutan dengan emosi atau menggugah perasaan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berita adalah
tulisan atau ujaran mengenai kejadian yang dilaporkan secara cepat (aktual),
nyata (faktual), bersangkutan dengan kepentingan masyarakat dan menarik.
B. Teknik Reportase : Mencari Bahan Berita
Mencari atau meliput berita ialah salah satu proses
penyusunan berita selain perencanaan, penulisan, dan penyuntingan. Dilakukan
setelah perencanaan dan rapat redaksi. Berikut tiga teknik peliputan berita.
§ Reportase
Reportase adalah kegiatan jurnalistik yang berupa
liputan langsung pada tempat kejadian. Wartawan secara langsung melaporkan
kejadian di lapangan. Fakta dan data yang dikumpulkan harus menjawab pertanyaan
5W+H. berita yang diliput harus memenuhi syarat berita seperti yang disebutkan
pada subbab sebelumnya. Pada dasarnya peristiwa dibagi menjadi dua yakni:
1.
Peristiwa yang
direncanakan terjadi seperti pesta ulang tahun, penikahan dan lain sebagainya
2.
Peristiwa yang
tidak terduga seperti kecelakaan.
Berdasarkan substansi atau jenis peristiwa reportase
dilakukan dengan dua cara yaitu beat
system dan follow up.
Beat system adalah system pencarian bahan dan pembuatan berita
yang mengacu pada beat (bidang
liputan), yakni meliput peristiwa dengan mendatangi secara teratur instansi
atau tempat-tempat yang dimungkinkan munculnya peristiwa, informasi atau
hal-hal yang bisa menjadi bahan berita .
Sedangkan follow
up adalah teknik pengumpulan berita dengan menindak lanjuti berita yang
sudah muncul.
Dalam
meliput berita penting diperhatikan hal-hal berikut.
Ø Kode etik jurnalistik
Ø Doktrin kejujuran (Fairness
Doktrin) yang mengajarkan bahwa menyajikan kebenaran lebih penting daripada
menjadi penyaji berita pertama.
Ø Cover Both Sides atau News Balance, yakni perlakuan
adil terhadap sem ua pihak yang menjadi objek berita, dengan meliput semua atau
kedua belah pihak yang terlibat dalam sebuah peristiwa.
Ø Cek dan ricek, yakni meneliti kebenaran sebuah data
atau fakta sebelum menulisnya menjadi berita.
§ Wawancara
Semua jenis peliputan berita memerlukan wawancara
dengan narasumber. Wawancara bertujuan menggali informasi, komentar, opini,
fakta atau data tentang suatu masalah dengan mengajukan pertanyaan kepada nara
sumber.
§ Riset kepustakaan
Riset kepustakaan atau studi literature adalah teknik
peliputan dengan mencari dan mengumpulkan data dengan mencari klipping Koran,
makalah, membaca buku dan lain sebagainya.
C.
Unsur-unsur
Berita
Unsur-unsur yang harus ada dalam berita dikenal dengan
rumus 5W+H yang merupakan kependekan dari:
Ø What = apa yang
terjadi
Ø Where = di mana
hal itu terjadi
Ø Who = siapa
yang terlibat dalam peristiwa tersebut
Ø When = kapan
peristiwa terjadi
Ø Why = mengapa
hal itu terjadi
Ø How =
bagaimana kejadiannya
Contoh:
Kelas
Pendidikan B 2011 Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Surabaya
(who) pada hari selasa 30 Februari 2014 (when) melakukan rekreasi (what) ke
Paris, Perancis (where) untuk menghilangkan penat mereka setelah ujian sumatif
(why). Peserta merasa senang berjalan-jalan di sana (how).
D.
Jenis-jenis
dan Struktur Berita
Jenis berita yang dikenal dalam dunia jurnalistik
sebagai berikut:
a. Straight
news adalah berita yang dilaporkan secara lugas, sinkat,
langsung, apa adanya dan biasa ditulis di halaman pertama surat kabar sebagai headline
b. Depth news adalah berita mendalam, dikembanglkan dengan
pendalaman hal-hal yang ada di bawah permukaan/ jarang diperhatikan oleh orang
lain
c. Investigation
news adalah berita yang dikembangkan berdasarkan
penelitian atau penyelidikan dari berbagai sumber
d. Interpretative
news adalah berita yang dikembangkan dengan pendapat atau
penelitian wartawan berdasar fakta yang dikemukakan
e. Opinion
news adalah berita yang dikembangkan berdasar pada
pendapat ahli, sarjana atau pejabat mengenai suatu hal yang mereka kuasai.
Struktur berita khususnya berita langsung straight news, pada umumnya mengacu pada
piramida terbalik yaitu mengemukakan berita didahului dengan fakta atau data
yang dianggap paling penting diikuti fakta atau data yang penting, kurang
penting, dan seterusnya.
Berita paling penting diletakkan pada alinea pertama
yang disebut lead. Susunan piramida
terbalik menguntungkan pembaca dalam hal efisiensi waktu karena mengetahui
berita paling penting terlebih dahulu. Dengan susunan piramida terbalik pembaca
atau pendengar akan tertarik, hal itu akan mempermudah kinerja
redaktur/editor/penyunting memotong naskah berdasar pada kolom yang disediakan.
1. Struktur
berita selengkapnya adalah sebagai berikut:
·
Judul
Penulisan
Judul berita diharapkan memenuhi kriteria kemenarikan, yaitu dengan menggunakan
tampilan tipografi yang baik dan menarik membuat pembaca terpikat untuk
membacanya, Judul harus merangkum isi berita, berarti harus ditulis secara
menyeluruh dan mencerminkan isi berita secara ringkas dapat melukiskan suasana
berita, berati judul harus mengilustrasikan peristiwa yang diberitakan,
Memudahkan pembaca dalam menentukan berita mana yang diperlukan serta Memberi
identitas pada berita itu sendiri dan di tulis dengan serasi agar lebih
terpadu.
·
Tanggal
pembuatan beserta tempatnya
·
Teras(lead)
Penulisan
teras berita (lead) merupakan satu atau dua kalimat yang menjadi sari dari
sebuah berita dan menjadi penentu ketertarikan pembaca untuk membacanya lebih
jauh, biasanya ditempatkan pada alinea pertama. Teras berita harus memuat semua
elemen penting (5W dan 1H) dan tidak mengandung informasi yang
menyesatkan/bohong. Teras berita harus ditulis secara singkat, spesifik,
identitasnya jelas, menghindari bentuk pertanyaan dan kutipan, pernyataan waktu
yang tepat dan terdapat keterangan yang tepat.
·
Isi (body)
Body
atau tubuh berita merupakan bagian yang berisi penjabaran fakta (peristiwa
maupun pendapat) yang diungkap dalam Lead
(teras berita). Atau keterangan tentang fakta, dan
yang memperjelas fakta dalam teras
berita.
E. Teras
berita
Teras berita umumnya disusun dalam bentuk:
·
Summary lead
atau conclution lead (teras berita yang menyimpulkan atau dipadatkan)
Contoh:
Kepala nega mengisi hari liburnya dengan kegiatan
santai di Kebun Raya Taman Safari Bogor, Minggu (14/12)
·
Statement lead(
teras berita berupa pernyataan)
Contoh :
Kapolri menegaskan, pihaknya akan mengusut tuntas
kasus Udin hingga pembunuhnya tertangkap.
·
Quotation lead
(teras berupa kutipan)
Contoh:
“Penyebar isu menyesatkan harus diusut dan dihukum”
demikian dikatan Kepala Negara, kemarin, menanggapi munculnya isu-isu yang
meresahkan masyarakat belakangan ini.
·
Contrast lead (
teras berita kontras)
Contoh:
Bogor, yang berjuluk kota hujan, untuk pertama kalinya
dalam sebulan terakhir dilanda kemarau. Warga merasakan kesulitan mendapatkan
air bersih.
·
Exclamation lead
(teras berita yang menjerit)
Contoh:
“ Tidak…!” demikian teriak terdakwa A, mendengar
putusan hakim yang memvonisnya dihukum seumur hidup.
Berikut 10 pedoman penulisan teras berita.
1)
Teras berita
yang menempati alinea pertama harus mencerminkan pokok berita. Terdiri dari
satu sampai tiga kalimat.
2)
Teras berita
mengandung 30-45 kata
3)
Teras berita
ditulis dengan bahasa yang mudah dimengerti, singkat, dan efektif
4)
Memuat hal-hal
terpenting dalam berita
5)
Mengutamakan
unsur “apa”
6)
Bisa dimulai
dari unsure “ siapa”
7)
Jarang
menonjolkan unsure “kapan”
8)
Pilih unsur
“tempat” disusul dengan “waktu”
9)
Unsur lain
seperti mengapa dan bilaman tidak diuraikan dalam teras berita
10) Boleh berupa kutipan kalimat yang tidak panjang.
Berikut
contoh teras berita dengan penonjolan salah satu unsur 5W+H.
·
Teras Berita
“Apa”
Gedung Islamic Centre Bojonegoro diresmikan oleh
Bupati.
·
Teras Berita “
Siapa”
Bupati meresmikan Gedung Islamic Centre Bojonegoro
·
Teras Berita “di
Mana”
Di Gedung Islamic Centre Bojonegoro berlangsung
peresmian gedung tersebut
·
Teras Berita
“Kapan”
Hari ini Bupati meresmikan Gedung Islamic Centre
Bojonegoro
·
Teras Berita
“Mengapa”
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Bojonegoro, Bupati
meresmikan Gedung Islamic Centre.
·
Teras Berita
“Bagaimana”
Melalui peresmian Gedung Islamic Centre pemerintah
Bojonegoro bekerja keras menyediakan pelayanan penuh terhadap masyarakat.
Menulis Resensi
A.
Pengertian Resensi
Secara etimologis resensi berarti mempertimbangkan
atau perbincangan tentang sebuah buku. Resensi biasanya berisi kekurangan dan
kelebihan sebuah buku, kritik dan motivasi bagi pembaca untuk membeli atau
tidak buku yang diresensi. Resensi bukan hanya berguna untuk buku melainkan
film dan drama.
B.
Bekal Dasar Peresensi
Penulis yang biasa disebut resentator atau peresensi
dituntut untuk memiliki pengetahuan yang luas agar dapat mengungkapkan saran
yang tepat bagi pembaca resensi. Tetapi bukan berarti penulis pemula tidak
dapat dan tidak bisa membuat resensi. Berikut bekal awal resentator atau
peresensi.
Ø Memahami tujuan pengarang membuat sebuah karya.
Biasanya tujuan penulisan terdapat pada pendahuluan buku.
Ø Memiliki tujuan dalam meresensi. Biasa tuhuan seseorang
meresensi buku adalah untuk mengkritik dan member saran kepada penulis dan
memberikan rekomendasi pada pembaca.
Ø Mengetahui kadar intelegensi pembaca.
Ø Memiliki pengetahuan dibidang tertentu.
Ø Akan sangat baik bila seorang resentator bukan hanya
pembaca melainkan kolektor buku karena akan memudahkan untuk membandingkan
keunggulan dan kelebihan buku dengan buku yang sejenis.
C.
Struktur Tulisan
Biasanya pada bagian belakang sampul buku terdapat
resensi mini. yang ditulis penerbit sebagai gambaran isi buku sekaligus media
promosi.
Berikut adalah struktur resensi yang lazim digunakan.
Ø Pendahuluan
Bagian ini
berisi informasi objektif mengenai buku, film atau drama yang akan diresensi.
Informasi tersebut berisi identitas buku yang meliputi judul, penulis, penerbit,
dan tahun terbit ada pula yang
menambahkan jumlah halaman bahkan harga buku.
Ø Isi
Bagian isi
resensi berisi ulasan tentang tema, paparan singkat isi buku, gambaran isi
buku, gaya penulisan, dan latar belakang serta tujuan penulisan sebuah buku.
Bisa ditambah dengan perbandingan isi buku dengan buku bertema sama.
Ø Penutup
Pada bagian terakhir
resentator menilai bobot buku secara keseluruhan. Pada bagian inilah kritik,
saran, kelebihan, dan pertimbangan layakkah buku tersebut dimiliki.
a.
Contoh Resensi
Buku
Judul Buku :
Zaman Baru Islam di Indonesia ( Pemikiran & Aksi Politik Abdurrahman Wahid,
M. Amien Raiz, Nurcholis Madjid, Jalaluddin Rakhmat)
Penulis : Dedy Djamaluddin Malik &Idi
Subandy Ibrahim
Pengantar : Mohammad Sobary
Penerbit : Zaman Wacana Mulia,
Bandung
Cetakan : Pertama, Januari 1998
Tebal : 337 halaman
Kalau
dua tahun lalu terbit sebuah buku yang mengungkap soal strategi perjuangan umat
model Abdurrahman Wahid dan Amin Rais –dan sempat menghebohkan itu, maka pada
permulaan 1998 ini terbit sebuah buku, yang tidak hanya membahas pemikiran dan
aksi politik mereka berdua, tapi juga ditambah dengan Nurcholish Madjid, dedengkot Paramadina dan Jalaluddin
Rakhmat, pentholan Muthahari.
Dari
materi dan metode penulisan, buku ini lebih komprehensif. Maklum, buku ini
berasal dari tesis S-2 penulisnya (Deddy Jamaluddin Malik) yang telah diubah
secara popular dan menjadi buku ini. Tak salah, kalau Zaman, penerbit buku ini menjagokan buku ini, sebagai “anak sulung“
terbitan pertamanya.
Ketika
umat sedang “bingung” dengan fenomena sosial politik yang terjadi belakangan
ini, dan mau tidak mau, keempat tokoh itu: Gus Dur, Mas Amin, Cak Nur, dan Kang
Jalal -begitu mereka biasa dipanggil oleh para pengagum maupun umatnya – pun
terkait dengan proses dialektika perjalanan bangsa ini.
Suara
Gus Dur yang mulai melemah ketika runtang runtung dengan Mbak Tutut, setelah
sebelumnya dengan Mbak Mega. Lantas Mas Amin yang kian meninggi volume suaranya
sejak kasus Busang dan Suksesi –yang membuatnya terdepak dari ICMI –sampai
kesediaanya dicalonkan sebagai presiden. Sampai-sampai majalah Ummat menganugrahinya sebagai “ Tokoh
1997”. Kemudian Cak Nur yang makin intens membina kelas menengah muslim di
metropolitan, setelah sebelumnya mengeluuarka jargon “ Islam yes, Partai islam no” itu. Dan Kang Jalal yang kontrovensional dengan “ Agen Syi’ah”
dan secara menghanyutkan tekun mendalami dunia tasyawuf bersama keluarga mantan
wakil presiden Soedharmono.
Semua
fakta itu tidak bisa diabaikan kalau kita berbicara tentang islam Indonesia.
Belum lagi masing-masing tokoh itu tidak bisa dikatakan memiliki umat yang
sedikit. Sehingga, sekeras apapun mereka berbicara, agaknya pemerintah tidak
berani untuk bertindak gegabah. Lain ketika yang bertindak itu Sri Bintang-
Pamungkas misalnya.
Namun,
justru disinilah kesulitan bagi pengamat untuk secara benar memetakkan mereka
dalam suatu posisi yang tepat. Kita ambil kasus buku mengenai Gus Dur dan Mas
Amien. Yang satu dianggap mewakili arus bawah dan yang satu dianggap mewakili
arus atas.Namun, belum lama buku itu terbit, situasipun berubah, seperti yang
telah disinggung di muka. Inilah realitas politik. Ketika pendulum sedang
bergeser ke kanan, maka suatu saat akan bergeser ke kiri. Atau, meminjam
istilah pollitik Almarhum Alfian, inilah yang dimaksud dengan istilah “Teori
Gelang Karet”, suatu saat mulur, dan pada saat lain mengkeret.
Tak
terkecuali dengan buku ini. Kendati demikian,penulis telah berupaya keras untuk
menganalisis sepak terjang mereka dari sejarah biografi pemikiran mereka
berempat. Atau, menurut Mohamad Sobary dalam kata pengantarnya dalam buku ini,
semua itu hanyalah timbangan sementara. Lantaran pemikiran-pemikiran atau lebih
tepatnya “sejarah pemikiran” seorang tokoh,tak pernah berhenti secara final.
Dan buku ini sedikit banyak merekam dinamika pemikiran mereka.
Sebenarnya,kemunculan
keempat tokoh dalam waktu yang tak bisa berselang itu,dimungkinkan dengan
berubahnya pandangan pemerintah terhadap islam. Lantaran,islam yang diusung
keempat tokoh itu adalah islam yang lebih toleran dan terbuka. Mereka tokoh
intelektual muslim paling menonjol dalam kelahiran “zaman baru islam
Indonesia”,yakni suatu era dimana orientasi perjuangan umat islam tidak
lagi….dst.
Dari
buku ini juga terungkap,keempatnya tidak sekalipun terlintas untuk membentuk
negara islam,tapi yang diperjuangkan mereka adalah demokratisasi. Namun
demikian, bukan berarti langkah mereka mulus-mulus saja. Hadangan banyak
mengganjal mereka. Mulai dari telepon gelap sampai ucapan yang mengkafirkan
mereka.
Materi
dalam buku ini cukup komprehensif, telah teruji secara ilmiah, dan aktual.
Sehingga, buku ini layak kita ucapi selamat datang. Apalagi, salah satu tokoh
dalam buku ini, Amien Raiz, tengah menjadi news
maker dewasa ini, berkaitan dengan isu suksesi dan aksi politiknya
menyatakan siap menjadi presiden. Sayangnya, pengeditan buku ini tampak
dilakukan tergesa-gesa. Masih ditemukan di sana-sini kalimat yang kurang tertib
kaidah EYD, kata-kata jenuh dan mubazir, sehingga mengurangi kenikmatan
membaca. Karenanya, ia perlu reediting.
Namun
demikian, buku ini tetaplah penting untuk dibaca dan dimiliki, utamanya bagi
mereka yang selama ini dibuat “bingung” oleh aksi dan pemikiran keempat tokoh
tersebut. Dengan referensi buku ini, kitapun bisa memprediksi gebrakan apalagi
yang akan dibuat dan mengerti jika suatu saat sang tokoh kita ini tiba-tiba
“berubah”. Bagi kaum muda muslim, buku ini dapat menjadi referensi utama bagi
penentuan strategi dakwah masa depan, apalagi yang tergerak untuk meneruskan
perjuangan mereka dalam kerangka penegakan ajaran islam terutama di Indonesia.
Dikutip dari Jurnalistik Praktis Edisi Refisi
Karya Asep Syamsul M. Romli tanpa perubahan apapun
SURAT
A. Pengertian surat
Surat adalah suatu alat atau sarana
komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan informasi tertulis oleh suatu
pihak kepada pihak lain. Informasi itu dapat berupa :
-
pemberitahuan
-
pernyataan
-
perintah
-
permintaan / permohonan
- laporan
B. FUNGSI SURAT
1. Sebagai sarana komunikasi.
2. Sebagai alat untuk menyampaikan
pemberitahuan / permintaan atau permohonan, buah pikiran atau gagasan.
3. Sebagai alat bukti tertulis (hitam
atas putih).
4. Sebagai alat untuk mengingat.
5. Sebagai bukti historis.
6. Sebagai pedoman kerja.
C.
Syarat-syarat surat yang baik
1. Surat harus disusun dengan teknik
penyusunan yang benar
2. Isi surat harus dinyatakan secara
ringkas,jelas,dan eksplisit
3. Bahasa yang digunakan haruslah
bahasa yang benar / baku sesuai dengan kaidah bahasa indonesia, baik tentang
ejaan, pemilihan kata, bentuk kata, maupun kalimatnya dan bahasa yang digunakan
efektif yang sederhana , ringkas, jelas, sopan dan menarik.
4. Disamping ketiga syarat di atas, ada
hal penting lainnya yang perlu diperhatikan sehubungan dengan menyusun surat
yang baik, yaitu :
Ø Memahami kedudukan masalah yang
dikemukakan
Ø Memahami peraturan-peraturan yang
berkaitan dengan masalah itu
Ø Mengetahui posisi dan bidang
tugasnya dan
Ø Hal-hal lainnya yang berkaitan
dengan ketatausahaan .

D.
Jenis surat
Surat dapat diklasifikasikan
berdasarkan (1). Isinya (2). Keamanan isinya (3). Derajat penyelesainnya (4).
Jangkauan penggunaanya (5). Jumlah penerimanya.
1. Berdasarkan isinya
Surat dinas/resmi ialah surat yang
berisi masalah kedinasan atau administrasi pemerintah. Surat dinas/resmi hanya
dibuat oleh instansi pemerintah dan dapat dikirimkan kepada semua pihak yang
memiliki hubungan instansi tersebut. Karena sifatnya resmi, surat resmi harus
ditulis dengan menggunakan bahasa ragam resmi.
·
Bagian-bagian surat
resmi:
1. Kepala/kop surat, terdiri dari
- Nama instansi/lembaga, ditulis dengan huruf apital/huruf besar
- Alamat instansi/lembaga, ditulis dengan variasi huruf besar dan kecil
- Logo instansi/lembaga
2. Nomor surat, yakni urutan surat yang dikirimkan
3. Lampiran, berisi lembaran lain yang disertakan selain surat
4. Hal, berupa garis besar isi surat
5. Tanggal surat (penulisan di sebelah kanan sejajar dengan nomor surat)
6. Alamat yang dituju (jangan gunakan kata kepada)
7. Pembuka/salam pembuka (diakhiri tanda koma)
8. Isi surat
9. Penutup surat
10. Penutup surat, berisi
- salam penutup
- jabatan
- tanda tangan
- nama (biasanya disertai nomor induk pegawai atau NIP)
- tembusan surat, berupa penyertaan/pemberitahuan kepada atasan tentang adanya suatu kegiatan.
1. Kepala/kop surat, terdiri dari
- Nama instansi/lembaga, ditulis dengan huruf apital/huruf besar
- Alamat instansi/lembaga, ditulis dengan variasi huruf besar dan kecil
- Logo instansi/lembaga
2. Nomor surat, yakni urutan surat yang dikirimkan
3. Lampiran, berisi lembaran lain yang disertakan selain surat
4. Hal, berupa garis besar isi surat
5. Tanggal surat (penulisan di sebelah kanan sejajar dengan nomor surat)
6. Alamat yang dituju (jangan gunakan kata kepada)
7. Pembuka/salam pembuka (diakhiri tanda koma)
8. Isi surat
9. Penutup surat
10. Penutup surat, berisi
- salam penutup
- jabatan
- tanda tangan
- nama (biasanya disertai nomor induk pegawai atau NIP)
- tembusan surat, berupa penyertaan/pemberitahuan kepada atasan tentang adanya suatu kegiatan.
Contoh surat resmi

Yang tergolong surat resmi
a. surat
pemberitahuaan
b. surat keputusan
c. Surat
tugas
Contoh :

d. Surat
edaran
e. Surat
panggilan
f. Surat
pengumuman
g. Surat
undangan
Contoh surat
undangan

h. Surat
lamaran pekerjaan.
Surat
lamaran pekerjaan adalah surat yang dibuat seseorang ( pelamar ) yang ditujukan
kepada kantor atau perusahaan tertentu guna mendapatkan pekerjaan sesuai dengan
lowongan pekerjaan yang ditawarkan.
Untuk membuat surat lamaran pekerjaan perlu memperhatikan tahap-tahapnya yaitu :
1. Sumber informasi
2. Pedoman penulisan
3. Lampiran yang diminta
4. Proses pengajuan surat lamaran
Untuk membuat surat lamaran pekerjaan perlu memperhatikan tahap-tahapnya yaitu :
1. Sumber informasi
2. Pedoman penulisan
3. Lampiran yang diminta
4. Proses pengajuan surat lamaran
Isi surat lamaran terdiri dari :
a. Tempat dan tanggal surat
b. Alamat surat
c. Perihal
d. Salam pembuka
e. Kalimat pembuka
f. Data pribadi g. Data lampiran
h. Kalimat penutup
i. Kata penutup
j. Tanda tangan dan nama jelas
k. Materai jika diminta
Lampiran Surat Lamaran
a. Tempat dan tanggal surat
b. Alamat surat
c. Perihal
d. Salam pembuka
e. Kalimat pembuka
f. Data pribadi g. Data lampiran
h. Kalimat penutup
i. Kata penutup
j. Tanda tangan dan nama jelas
k. Materai jika diminta
Lampiran Surat Lamaran
Lampiran
surat lamaran disesuaikan dengan permintaan dari sumber informasi dan
penyusunannya diurutkan kecuali untuk pas foto dan foto copy bisa diletakkan di
atas susunan lamaran, bisa juga pelamar menambahkan persyaratan lain yang
sifatnya melengkapi syarat yang sudah ada agar lebih bisa menjadi bahan
pertimbangan.
Apabila
sumber informasi lowongan kerja tidak mencantumkan/meminta syarat secara
lengkap biasanya pelamar melengkapi surat lamarannya dengan melampirkan :
1. Daftar Riwayat Hidup
2. Foto Copy Ijasah
3. Foto Copy KTP dan
4. Pas foto
1. Daftar Riwayat Hidup
2. Foto Copy Ijasah
3. Foto Copy KTP dan
4. Pas foto
Contoh surat lamaran pekerjaan :

i.
Surat niaga/dagang Surat yang berisi masalah perniagaan/perdagangan.
Surat dagang dibuat oleh suatu perusahaan yang ditujukan kepada semua pihak.
Contoh surat niaga/dagang diantaranya adalah surat permintaan penawaran, surat
penawaran jasa, surat pesanan, surat tagihan, surat permohonan lelang, dan
periklanan .
Surat niaga memiliki
bagian-bagian sebagai berikut:
a. Kepala surat (kop surat)
b. Perihal atau hal surat
c. Tanggal pembuatan surat (bisa di atas dan bisa di bawah)
d. Nama dan alamat tujuan surat
e. Isi surat
f. Tanda tangan dan nama pengirim surat.
a. Kepala surat (kop surat)
b. Perihal atau hal surat
c. Tanggal pembuatan surat (bisa di atas dan bisa di bawah)
d. Nama dan alamat tujuan surat
e. Isi surat
f. Tanda tangan dan nama pengirim surat.
j.
Surat pribadi ialah surat yang
berisi masalah pribadi yang ditujukan kepada keluarga, teman, atau kenalan.
Karena sifatnya akrab dan santai, dalam surat pribadi biasa digunakan bahasa
ragam akarab/ ragam santai.
Contoh surat pribadi

E.
Bentuk surat
Bentuk surat ialah Susunan letak
bagian-bagian surat .
a. Lurus penuh (full block style)

b. Lurus (block style)

c. Setengah lurus (semi block
style)

Penulisan surat yang baik dan benar
1.
Tidak mengandung makna
ganda
2.
Antara penerima dan
pengirim mempunyai maksud yang sama
3.
Sederhana
4.
Tepat menggunakan kata
dan pemakainnya
5.
Tulisannya tersusun
rapi dan berurutan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar