KESISWAAN
Kekuatan (strength - internal):
1. Letak
SMP Negeri 35 Surabaya strategis, sehingga membuat banyak calon peserta didik yang tertarik untuk belajar di
SMP Negeri 35 Surabaya.
2. Nilai
input SMA Negeri 35 Surabaya cukup tinggi.
3. Minat calon siswa terhadap SMP
Negeri 35 Surabaya cukup
tinggi.
4. Upaya
meningkatkan kualitas lulusan disetiap tahun
Kelemahan (Weekness – internal):
Peluang (Opportunity – eksternal)
1. Kegiatan
ekstrakulikuler dapat memberi peluang lapangan pekerjaan bagi orang lain.
Ancaman (Threat – eksternal)
1. SMPN
35 Surabaya, terletak di Kota Surabaya, yaitu kota metropolitan yang dapat
membawa pengaruh negatif untuk siswa.
2. Globalisasi memicu kompetensi sumber daya manusia yang
unggul.
TENAGA PENGAJAR
Kekuatan (strength – internal)
1. Guru-guru
SMPN 35 Surabaya hampir semua berlatar belakang S1 dan juda ada yang S2.
2. Loyalitas dan integritas guru cukup besar
Kelemahan (Weekness – internal):
1. Rasio guru berpendidikan S2 masih kurang
Peluang (Opportunity – eksternal)
1. Guru diberikan keleluasaan untuk mengembangan metode
pengajaran
2. Pengembangan Profesi bagi tenaga pengajar sangat besar
kesempatannya
3. Adanya kesempatan bagi tenaga pengajar untuk mengembangkan karir
Ancaman (Threat – eksternal)
1. Globalisasi memicu kompetensi sumber daya manusia yang
unggul.
KURIKULUM
Kekuatan (strength – internal)
1. Prinsip
kurikulum sesuai dengan visi, misi, sasaran dan tujuan
2. Kurikulum
dilaksanakan dengan pendekatan multi stategi dan multi media.
3. Mempunyai
kurikulum muatan lokal
4. KKM yang diberikan
cukup tinggi.
5. Adanya peraturan yang jelas dan tegas.
6. Kurikulum sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan KTSP
7. SMP Negeri
35 Surabaya memberikan layanan
pengembangan diri melalui layanan terprogram dan layanan tidak terprogram sesuai kebutuhan bakat dan minat peserta
didik.
Kelemahan (Weekness – internal):
Peluang (Opportunity – eksternal)
1.
Pengembangkan Profesi bagi tenaga pengajar sangat besar
kesempatannya.
Ancaman (Threat – eksternal)
1. Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) mengalami perkembangan yang pesat dan beragam
sehingga kurikulum mudah menjadi usang.
SARANA dan PRASARAN
Kekuatan (strength – internal)
1. Fasilitas
jaringan internet sudah tersedia.
2. Lokasi yang cukup strategis dekat kecamatan, Kantor
Kelurahan, Perpustakaan Umum Kota Surabaya dan Puskesmas
Kelemahan (Weekness – internal):
1. Fasilitas
yang tersedia di SMPN 35 Surabaya belum memadai.
2. Sumber
dana sekolah mengandalkan dana BOSNAS dan BOPDA.
Peluang (Opportunity – eksternal)
1. Lembaga
– lembaga di luar SMP Negeri 35 Surabaya dapat memberikan sumbangan bagi SMP
Negeri 35 Surabaya.
Ancaman (Threat – eksternal)
1. Perubahan
teknologi yang semakin cepat
2. Harga sarana
dan prasarana khususnya alat-alat laboratorium dan literatur semakin tinggi
SUSANA BELAJAR
Kekuatan (strength – internal)
1. Suasana
belajar SMP Negeri 35 Surabaya sangat nyaman, jauh dari kebisingan dan
pencemaran udara
2. Adanya peraturan atau kalender pendidikan.
Kelemahan (Weekness – internal):
1. Fasilitas
belum memadai untuk menunjang proses KBM
Peluang (Opportunity – eksternal)
1. Terprogramnya susunan kalender pendidikan membuat tepat
waktu selesainya KBM.
Ancaman (Threat – eksternal)
1. Adanya
hubungan kerjasama dengan masyarakat maupun lembaga sekitar terjalin dengan
baik.
PROSES PEMBELAJARAN
Kekuatan (Strength)
1. Menggunakan
metode pembelajaran yang bervariasi
sehingga membuat siswa tidak merasa jenuh.
2.
Standarisasi jumlah tatap muka yaitu 38 jam per
minggu.
3.
Pengembangan proses pembelajaran yang mengarah pada
keseimbangan antara aspek teori dan praktikum.
4.
Pengembangan proses pembelajaran yang mengarah pada
penguasaan metode, pendalaman materi dan penyusunan perangkat pembelajaran,
sebagai bahan praktik pengalaman di lapangan.
5.
Adanya pembimbingan karir atau wali kelas.
Kelemahan (Weekness – internal):
1. Adanya
nilai remedial untuk penuntasan nilai.
Peluang (Opportunity – eksternal)
1.
guru diberikan keleluasaan untuk
mengembangan metode pengajaran.
Ancaman (Threat – eksternal)
1. Semakin
meningkatnya syarat kualifikasi lulusan dari stake holders.
2. Semakin
kompleknya tuntutan masyarakat terhadap mutu sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar